Mitos Seputar Puyuh – Telur puyuh merupakan telur yang dihasilkan dari buyung puyuh. Anda sering menemukannya dalam berbagai hidangan, seperti dalam sup.
Bentuknya yang lebih kecil dari telur biasa membuat Anda mungkin mengkonsumsinya dalam jumlah lebih banyak dalam sekali makan. Tapi, kebanyakan makan telur ini mungkin juga tidak baik hlo…
Satu porsi telur puyuh (5 butir) mengandung 6 gram protein dan 5 gram lemak. Kandungan protein dan lemaknya yang relatif sedikit membuat jumlah kalori yang terkandung di dalamnya juga relatif sedikit, yaitu hanya sekitar 71 kalori dalam satu porsi.
Namun, kandungan lemak jenuh dalam telur ini relatif tinggi sebagaimana banyak beredar dalam Mitos Seputar Puyuh. Dalam 5 butir telur terkandung 1,6 gram lemak jenuh. Jumlah ini bahkan lebih tinggi dibandingkan telur ayam yang mengandung lemak jenuh sebanyak 1,5 gram dalam satu butir.
Perbandingan kandungan kuning telur yang lebih banyak dibandingkan putih telur dalam telur puyuh mungkin memengaruhi jumlah lemak jenuh yang ada pada telur puyuh. Lemak jenuh ini kemudian dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh Anda.
Benarkah lemak jenuh dalam telur puyuh memicu kolesterol dan darah tinggi?
Beberapa orang mungkin takut tekanan darahnya akan naik jika mengonsumsi telur karena kandungan lemak jenuh atau kolesterolnya. Kolesterol darah yang meningkat dapat menyebabkan tekanan darah juga ikut meningkat. Namun, hal ini mungkin membutuhkan proses yang tidak sebentar.
Walaupun telur puyuh mengandung lemak jenuh relatif tinggi yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh, hal ini belum tentu dapat meningkatkan kadar kolesterol darah dan tekanan darah Anda.
Makanan yang tinggi kolesterol belum tentu menyebabkan Anda mengalami kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi. Tubuh sendiri sebenarnya membutuhkan kolesterol untuk membuat hormon tertentu, memproduksi vitamin D, dan membangun sel. Organ hati yang menghasilkan kolesterol dalam tubuh tidak mengubah semua kolesterol dari makanan menjadi kolesterol darah. Tubuh akan mengatur penggunaan kolesterol untuk fungsi tubuh dan untuk diubah menjadi kolesterol darah.
Jadi, bolehkah penderita kolesterol tinggi makan telur puyuh?
Namun, reaksi seseorang terhadap kadar kolesterol dari makanan mungkin akan berbeda-beda. Ada beberapa orang yang mengalami kenaikan kolesterol walau hanya mengonsumsi makanan tinggi kolesterol dalam jumlah sedikit. Dan, beberapa orang lainnya tidak menunjukkan kenaikan kadar kolesterol yang berarti walau banyak mengonsumsi makanan tinggi kolesterol.
Jadi, jika Anda termasuk orang yang mudah mengalami kolesterol tinggi setelah makan makanan berkolesterol, sebaiknya batasi jumlah telur puyuh yang Anda konsumsi. Anda masih boleh mengonsumsi telur puyuh tapi mungkin tidak banyak.
Mitos Seputar Puyuh Kaitan Konsumsi Telur dengan Kolesterol
Hubungan mengonsumsi telur dan peningkatan kolesterol merupakan topik yang menarik. Namun, hasil dari beberapa penelitian masih bertentangan terkait hal ini.
Bagian kuning dari telur memang mengandung kolesterol, namun efeknya dalam meningkatkan kolesterol dalam darah manusia justru tidak sebanyak peningkatan kolesterol akibat konsumsi lemak jenuh dan tersaturasi.
Seseorang dapat mengonsumsi hingga 7 butir telur dalam seminggu, dan hanya menyebabkan peningkatan kolesterol dalam darah yang minimal. Namun jika Anda menderita diabetes, konsumsi 7 kuning telur dalam waktu seminggu akan meningkatkan risiko penyakit jantung secara signifikan.
Perbandingan Telur Puyuh dengan Telur Ayam
Telur puyuh adalah telur dengan ukuran yang relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan ukuran telur ayam. Berat telur puyuh berkisar 9 gram, sedangkan berat telur ayam berkisar 53 gram.
Selain 2 hal tersebut, bagian kuning telur dari kedua jenis telur ini juga berbeda. Bagian kuning telur ayam memiliki berat 15 gram atau sekitar 30% berat telur total, sedangkan telur puyuh sekitar 3,4 gram.
Bagaimana kandungan kolesterol dari kedua telur ini? Kandungan kolesterol dari telur ayam adalah 12,25 mg/gram kuning telur, sedangkan kandungan kolesterol telur puyuh adalah 11,12 mg/gram kuning telur.
Jadi dapat dikatakan bahwa telur ayam memiliki kandungan kolesterol yang lebih banyak. Namun demikian, beberapa penelitian menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dari kadar kolesterol dalam darah setelah mengonsumsi kedua jenis telur ini.
Mitos Seputar Puyuh vs Nutrisi Telur Puyuh
Telur puyuh adalah telur dengan kandungan kalori yang rendah. Telur puyuh hanya mengandung 71 kalori, atau 4% dari kebutuhan kalori harian manusia. Selain itu, kandungan kalori pada telur puyuh juga lebih rendah dibandingkan dengan kandungan kalori pada telur ayam.
Telur puyuh kaya akan vitamin A dan kolin. Setiap butir telur puyuh mengandung 119 mg kolin dan 244 IU vitamin A. Kandungan tersebut merupakan 22% dari kebutuhan kolin harian manusia dan 8% kebutuhan harian vitamin A manusia. Tubuh manusia mengandalkan kolin untuk menjaga kesehatan membran sel, sedangkan vitamin A sangat penting untuk sistem imun dan penglihatan yang baik.
Bagian kuning telur puyuh mengandung kolesterol, dan jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kolesterol dalam darah. Oleh karena itu, konsumsilah telur puyuh dalam takaran sedang dan bukan sebagai konsumsi rutin harian Anda.
Dan perlu Anda ketahui, peningkatan kadar kolesterol dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Jadi, yang tidak kalah pentingnya adalah memperhatikan kandungan kolesterol pada makanan lain yang Anda konsumsi. Hindari untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak jenuh yang tinggi, seperti makanan yang digoreng.